Pengelolaan
secara baik dapat menjaga kualitas air agar tetap stabil. Misalnya, mengganti
air sekitar sepertiga volume air setiap hari akan membuat air akan tetap
terjaga kualitasnya. Memberikan pakan tepat dosis, mengatur kepadatan tebar dan
menjaga masuknya polutan juga akan mencegah timbulnya masalah kualitas air.
Cara
lain untuk meningkatkan kualitas air yaitu dengan penggunaan tanaman. Kandungan
kimia yang terkandung di dalam tanaman selain untuk meningkatkan kualitas air,
juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan, mengobati penyakit dan
membunuh predator atau pesaing ikan di kolam. Tanaman bisa di kelola sebagai
bahan pestisida dapat membantu masyarakat peternak untuk mengembangkan
pengendalian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat yang
terdapat dilingkungannya.
A. Tanaman untuk Meningkatkan
Kualitas Air
Berbagai
cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas air, seperti memupuk. Dengan teknik
seperti itu fitoplankton dan zoopflankton tumbuh subur. Beberapa tanaman yang
dapat dipakai dalam peningkatan kualitas air adalah sebagai berikut :
1. Lempesan (Scutellaria discolor)
a. Kandungan Kimia : daun mengandung
saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri
b. Bagian yang Digunakan : daun dan
batang
c. Aplikasi :
Bagian yang penting untuk
meningkatkan kualitas air adalah kulit batang. Caranya, potong tanaman ini
sebanyak 60 Kg untuk kolam seluas 100 m2, lalu dijemur selama 6 jam hingga
layu. Setelah itu, masukan batang Lampesan ke kolam selama 2-3 hari. Batang akan
hancur sampai tersisa bagian kayu yang keras. Air akan berwarna kehijau hijauan
dan menumbuhkan fitoplankton sebagai makanan zooplankton.
Derajat keasaman air yang terlalu
tinggi akan berakibat buruk pada pertumbuhan ikan, seperti nafsu makan ikan
kurang. Bak dengan luas dasar berukuran 24 m2 masukan lampesan sebanyak 30 Kg
selama 2 hari.
2. Tetean (Durante repens)
a. Kandungan Kimia : daun mengandung
saponin, flavonoid, polifenol dan minyak asiri.
b. Bagian yang digunakan : batang
dan daun
c. Aplikasi
Berfungsi memperbaiki kualitas air
caranya, potong batang dan daunnya sebanyak 20 kg untuk kolam seluas 100m2.
Perendaman dilakukan selama 5 hari.
Tanaman ini juga dapat mengobati
ikan stres dengan cara ambil 20 kg tetean untuk luas dasar kolam berukuran 24 m2.
Aplikasi perendaman cukup 2 hari yang ditandai air berwarna kehijau-hijauan.
Bibit ikan direndam selama 4 jam, kemudian dapat ditebar kekolam.
3. Pisang (Musa paradisiaca)
a. Kandungan Kimia : buah dan
pelepah mengandung saponin dan alkaloid. Buah juga mengandung tanin, sedangkan
pelepah mengandung polifenol.
b. Bagian yang digunakan : inti
batang semu dan bonggol
c. Aplikasi
Menurut pengalaman peternak ikan
bonggol ikan sangat bagus untuk menurunkan pH air. Bagian batang tanaman pisang
yang berfungsi menurunkan pH air adalah getah yang keluar dari batang dan
bonggol. Caranya, ambil batang pisang berikut bonggolnya untuk luas dasar kolam
berukuran 24 m2 digunakan 30 kg batang pisang. Cacah seukuran 1-2 cm agar tidak
mudah busuk, selanjutnya direndam sehari lalu diambil lagi.
Pisang juga sebagai media pakan
alami. Caranya, batang pisang dipotong-potong agak besar lalu dimasukkan
kekolam. Lebih baik batang pisang yanmg digunakan sudah busuk. Biasanya
dibatang tersebut akan tumbuh jasad renik atau cacing yang merupakan pakan ikan
yang baik.
4. Ketapang/ketepeng (Terminalia cattapa)
a. Kandungan Kimia mengandung Tanin
yang bersifat Astrigen dan mengerutkan kulit
b. Bagian yang digunakan : daun,
batang dan akar
c. Aplikasi
Daun sebaiknya dijemur terlebih
dahulu selama enam jam agar layu. Setelah itu daun ketapang dimasukan kedalam
kolam selama 2-3 hari tanpa dipotong kecil kecil. Daun ini berfungsi menurunkan
pH air.
5. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
a. Bagian yang digunakan : seluruh
tanaman
b. Aplikasi
Dapat menjaga kualitas air karena
menyerap polutan atau racun. Caranya, enceng gondok tersebut dimasukan sebanyak
sepertiga bagian kolam. Penggunaan tanaman ini terutama pada saat pendederan
sistem hapa, sistem ini dilakukan agar larva ikan terisolasi dari predator.
Fungsi lain dari enceng gondok yaitu
sebagai tempat menempel telur ikan, selain itu dapat ditemui jasat renik yang
merupakan pakan alami ikan.
6. Padi (Oryza sativa)
a. Bagian yang digunakan : seluruh
batang tanaman
b. Aplikasi
Tumbuhan ini sangat bagus untuk
menumbuhkan plankton, cara untuk meningkatkan kualitas air yaitu, jerami
diambil sebanyak 5 kg, lalu dijemur selama lima hari sampai kering. Selanjutnya
jerami diikat menjadi beberapa bagian dan dimasukan kebeberapa pojok kolam.
Usahakan perendaman tidak terlalu lama karena akan menimbulkan bau masam dan
dapat dijadikan tempat berlindung ucrit-predator anak ikan.
B. Tanaman Untuk Meningkatkan
Kekebalan Ikan
Ikan sehat mempunyai kemampuan untuk
menangkal penyakit. Sistem kekebalan tergantung dari jumlah sel darah putih
untuk membunuh bakteri. Peternak tidak perlu bingung karena tanaman dapat
meningkatkan kekebalan ikan. Tanaman yang dimakan secara alami akan membentuk
sistem kekebalan. Tanaman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan adalah
sebagai berikut.
1. Ubi Jalar (Ipomoea batatas Poir)
a. Kandungan Kimia : daun dan akar
mengandung saponin, flavonoid dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus
untuk pakan ikan karena menambah nafsu makan dan kekebalan terhadap penyakit.
Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30
kg daun ubi jalar.
Daun ubi jalar juga dapat digunakan
untuk pencegah stres ikan saat pengangkutan keluar kota. Caranya, benih ikan
seukuran daun kelor sebanyak 300 ekor dimasukan ke jeriken. Kemudian, kedalam
jeriken dimasukan daun ubi jalar kira-kira 20 lembar sesudah diremas-remas
hingga keluar cairan berwarna hijau dan berlendir. Ampas tidak perlu diangkat
.
2. Pepaya (Carica papaya L.)
a. Kandungan Kimia : daun, akar, dan
kulit batang mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Daun dan akar juga
mengasndung polifenol, sedangkan biji mengandung saponin.
b. Bagian yang digunakan : daun dan
batang
c. Aplikasi
Daun juga bisa dipakai sebagai obat
stres selama transportasi. Caranya, ambil 2 lembar daun berdiamter 30 cm, lalu
diremas-remas dijerigen yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukan
kejeriken, kemudian masukkan benih. Densitas ikan juga diatur jangan terlalu
padat. Bila memakai kantung palstik, ampasnya dibuang.
3. Bandotan (Ageratum conyzodies L)
a. Kandungan Kimia : daun dan bunga
mengandung saponin, flapvonoid, dan polifenol. Daunnya mengandung minyak asiri.
b. Bagian yang digunakan : daun dan
batang
c. Aplikasi
Daunnya berkhasiat sebagai pakan
ikan terutama ikan tawes dan gurami. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan
total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun bandotan. Caranya tanaman
ditebarkan keseluruh kolam secara merata.
Daun bandotan juga bisa dipakai
sebagai obat stres selama transportasi. Caranya, ambil 20 lembar daun, lalu
remas-remas dijeriken yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukkan
kejeriken.
Namun, bila memakai kantung plastik
sebaiknya ampas dibuang. Setelah itu, bibit ikan dimasukkan dengan pengaturan
densitas agar tidak terlalu padat. Setiap kantung berkapasitas 50 liter air
dapat diisi 200 bibit ukuran 1 inchi.
4. Sente (Alocasia macrorriza Scott)
a. Kandungan Kimia : batang dan
tangkai daun mengandung saponin, flavonoid, dan polifenmol. Rimpangnya
mengandung saponin.
b. Bagian yang digunakan : daun dan
bonggol
c. Aplikasi
Bonggol sente merupakan sumber yang
baik untuk ikan, terutama gurami. Bonggol yang sudah busuk disukai ikan nila.
Cara lain bonggol dicacah-cacah lalu
diberi EM-4 atau tempe ragi selama tiga hari, setelah mengalami fermentasi
diberikan ke ikan, dengan secara teratur akan meningkatkan nafsu makan ikan.
Daun sente sangat baik sebagai
pakan, terbukti dapat meningkatkan daya tahan ikan, untuk pertumbuhan ikan daun
diberikan sebanyak 30% dari bobot badan ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.
5. Mengkudu (Orinda citrifolia L)
a. Kandungan Kimia : daun dan buah
mengandung alkaloid, saponin, plavonoid dan antrakinon. Daun juga mengandung
polifenol.
b. Bagian yang digunakan :daun dan
buah
c. Aplikasi
Daunnya merupakan pakan harian yang
baik untuk ikan nila da tawes. Pemberian secara berkala dapat meningkatkan
kekebalan ikan dan juga dapat mengobati penyakit Herpes. Caranya, ambil 10
lembar daun mengkudu lalu remas di air sebanyak 5 liter. Untuk dosis tersebut
hanya untuk seekor ikan dengan ukuran 10 cm atau dua ekor untuk ikan berukuran
3-4 cm.
C. Tanaman untuk Mengobati Penyakit
Ikan
Beberapa tanaman disekitar kita
ternyata dapat dipakai sebagai alternatif pengobatan, meskipun hanya jenis
tertentu, tetapi pemakaian tanaman sebagai media mengobati ikan merupakan
kemajuan di bidang budidaya ikan. Apalagi tren untuk kembali kealam turut
digalakkan untuk menekan dampak buruk penggunaan obat kimia. Adapun beberapa
jenis tanaman yang sudah terbukti mengobati penyakit adalah sebagai berikut.
1. Kamboja (Plumeria acuminata AIT)
a. Kandungan Kimia : akar dan daun
kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Daun mengandung alkaloid
b. Bagian yang digunakan : getah
daun dan batang
c. Aplikasi
Getah daun dan batang dapat
mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp. Pengobatan
dilakukan sengan cara daun kamboja dipetik pagi hari, saat pagi getah masih
banyak dibanding siang dan sore hari. Dosis untuk kolam dengan luas 100 m2
membutuhkan daun sebanyak 10 kg, batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke
dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari.
2. Pulai/pule (Astonia scholaris)
a. Kandungan Kimia : kandungan kimia
dari kulit batang antara lain alkoloid ekitamina, ekitenina, alsonina,
akiserina, ekitina, aktamidina, dan ekiterina. Kandungan kimia yang ada
kaitannya dengan pengobatan belum jelas diketahui.
b. Bagian yang digunakan : daun dan
kulit batang
c. Aplikasi
Getah daun dan batang dapat
mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp, caranya
petik daun saat getah masih banyak. Untuk kolam dengan ukuran 100 m2 dibutuhkan
daun sebanyak 10 kg. batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam
hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari
3. Randa Nunut (Drymaria cordata)
a. Kandungan Kimia : -
b. Aplikasi
Daun ini digunakan sebagai obat anti
jamur, caranya ambil 5-10 lembar untuk 30 liter air, remas daun tersebut hingga
lumat lalu peras. Setelah ampas daun diangkat masukan ikan sakit selama 60
menit selama perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak menular pada ikan lain
D. Tanaman untuk Mengendalikan Hama
Hama penggangu sangat merugikan
dalam proses budidaya ikan kehadirannya dikolam bisa sebagai predator atau
inang penyakit, akibatnya produksi akan menurun. Hama yang kerap dijumpai
sebagai predator, antara lain ular air, biawak, dan kadal. Keong emas juga
seringkali ditemui dikolam. Binatang itu merupakan inang cacing yang merugikan
peternak. Sementara kehadiran kepiting sebenarnya bukan suatu masalah bagi
ikan. Namun, lokasi sarang dapat merusak dinding atau tunggul kolam sehingga
merugikan peternak.
1. Akar Tuba/jenu (Derris eliptica Roxb.Benth)
a. Kandungan Kimia : akar tuba
mengandung alkaloid, saponin, falvonoid, tanin, dan polifenol. Salah satu
produksi metabolit sekunder yang dikandung oleh tanaman tuba adalah rotenon
(C23H22O6) , kandungan rotenono tertinggi terdapat pada akar, yaitu 0,3-12%
rotenon merupakan racun perut dan kontak tetapi bersifat sistemik.
b. Bagian yang digunakan : seluruh tanaman
c. Aplikasi
Akar tuba dapat sebagai racun
serangga, akar ini untuk membunuh predator sebelum pendederan atau pembesaran
2. Ketepeng (Cassia alata L )
a. Kandungan Kimia : kulit kayu
mengandung aloe-emodin, asam krosofanat, resin, krisofanol, dan seng. Sementara
asam oleat terkandung dalam biji.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Untuk membunuh predator dikolam,
caranya setelah kolam dikeringkan aliri kolam dengan air hingga mencapai
ketinggian 15 cm. Setelah itu ambil daun ketepeng sebanyak 4 kg untuk kolam
seluas 100 m2 . Daun ketepeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu
disaring kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.
3. Liridiah / Gamal (Glyriceridia sephium)
a. Kandungan Kimia : daun mengandung
saponin, flavanoid, dan polifenol
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Untuk membunuh predator dikolam,
caranya setelah kolam dikeringkan aliri kolam dengan air hingga mencapai
ketinggian 15 cm. Setelah itu ambil daun liridiyah sebanyak 6 kg untuk kolam
seluas 100 m2 . daun ketepeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu
disaring kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.
.
4. Nanas (Ananas comosus Merr)
a. Kandungan Kimia : daun, buah,
akar mengandung saponin,flavanoid, dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : buah
c. Aplikasi
Nanas dapat memberantas kepiting.
Hewan ini sering merusak tanggul kolam. Caranya nanas dicacah sampai lembut,
lalu cacahan itu diaduk aduk ketanah dengan radius 0,5 m disekitar lubang
kepiting, dengan cara ini kepiting yang bersembunyi dalam tanah akan mati.
Dengan menanam nanas ditanggul kolam dapat mencegah kepiting datang.
5. Teh (Thea sinensis)
a. Kandungan Kimia : biji teh
mengandung saponin 10-13% sehingga penggunaannya sebagai racun disarankan
sebanyak 15-18 kg/ha. Tepung biji teh mempunyai kandungan saponin lebih rendah sehingga
dosis harus lebih besar sekitar 150-180 kg/ha
b. Bagian yang digunakan : biji
c. Aplikasi
Selain digunakan sebagai pemupukan
juga dapat dilakukan sebagai racun membunuh predator atau pesaing makanan
dikolam. Sebelum dicampurkan biji teh dikeringkan atau digiling halus. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal bungkil teh direndam selama semalam,airnya tak
perlu disaring karena sisa bijinya dapat sebagai pupuk.
6. Tefrosia (Tefhrosia vogelii Hook)
a. Kandungan Kimia : komponen aktif
adalah tephorosin dan deguelin yang merupakan senyawa isomer dan rotenon.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Sangat beracun terhadap keong mas,
caranya, daun dihaluskan lalu dicampur dengan air dan ditambah sedikit
ditergen. Pemakaian konsentrasi 1% dapat mematikan keong mas. Selain obat hama
daunnya juga berguna sebagai pupuk hijau.
7. Sembung (Blumea balsamifera D.C)
a. Kandungan Kimia : daun sembung
mengandung boneol, sineol, limonen, dan dimetil eter florosetofenon.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Daun dihaluskan lalu dicampur dengan
air. Pada konsentrasi 1%, larutan daun dalam air ditambah 0,1% deterjen cair
mengakibatkan 50% kematian populasi keong.
8. Tembakau (Nicotiana tabcum L)
a. Kandungan Kimia : tembakau
mengandung bahan beracun yang disebut nikotin. Konsentrasi tertinggi terdapat
pada ranting dan tulang daun. Kandungan lain adalah saponin, alkaloid,
flavanoid, dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : daun dan
batang
c. Aplikasi
Umumnya yang digunakan adalah daun
tetapi agar lebih praktis peternak biasanya menyertakan batangnya. Tembakau
efektif untuk memberantas hama, seperti cacingpolichaeta, atau trisipan.
Daun digunakan langsung atau
dihaluskan terlebih dahulu, cara lain dikeringkan terlebih alu di haluskan
menjadi bentuk tepung.
Dosis yang dianjurkan 300-400 kg/ha
luas kolam.air dikurangi ketinggian 5-10 cm. Selanjutnya serbuk ditebar secara
merata keseluruh permukaan kolam.